[SPOILER ALERT !!] Sinopsis Film Shutter Island (2010)

Januari 04, 2017



Judul Film : Shutter Island (2010)
Genre : Thriller
Durasi : 2 jam 18 menit
Cast :
  - Leonardo Di Caprio
- Mark Rufallo
- Ben Kingsley
- Max Von Sydow

Pada 1945, seorang deputi Marshal US yang berasal dari Portland bernama Edward Teddy Daniels (Leonardo Di Caprio) bersama rekan barunya –yang juga seorang Marshal-yang berasal dari Seattle, Chuck Aule (Mark Rufallo) dikirim ke Rumah Sakit Ashecliffe –khusus tahanan sakit jiwa- di pulau Shutter yang berada di kawasan Boston Harbour. Pulau tersebut sangat terpencil dan terasing. Pulau tersebut dikelilingi oleh tebing, batu karang dan ombak yang besar. Mereka ditugaskan untuk mencari dan menyelidiki kasus menghilangnya Rachel Solando, seorang pasien yang diketahui telah menewaskan tiga orang anaknya. 

Saat perjalanan, Ted merasakan mual dan pusing ketika berada di dalam kapal yang membawanya menuju pulau. Ia merasa gelisah karena ia sedang berada di tengah lautan dan terdapat banyak air disekelilingnya. Chuk menawarkan sebatang rokok untuk membuat perasaan Ted menjadi lebih baik. Mereka berbincang tentang masa lalu mereka. Ted menceritakan bahwa dulu ia mempunyai seorang kekasih, tapi kekasih itu sudah meninggal. Ted kemudian membayangkan dirinya sedang bersama dengan kekasihnya.

Sesampainya di RS Ashecliffe, penyelidikan pun dimulai. Ted merasa heran dengan suasana tegang yang diberikan oleh para penjaga lapas saat penyambutan mereka. Kepala penjaga menjelaskan bahwa Ashecliffe terbagi 3 bangsal; bangsal A dan B untuk pasian laki-laki dan perempuan, lalu bangsal C untuk tahanan yang sangat berbahaya. Mereka pun diantar untuk menemui Dr. John Cawley (Ben Kingsley). 

Di ruangan Dr. Cawley, Ted dan Chuck dijelaskan kronologis ketika Rachel menghilang. Dr. Cawley memperlihatkan foto Rachel kepada Ted, dimana sesaat kemudian Ted merasa terganggu dan terbayang sebuah tempat bersalju yang dipenuhi mayat di sepanjang jalannya. Ted meminta aspirin kepada Dr. Cawley dan menjelaskan bahwa ia sakit kepalanya menjadi lebih sering hari ini dan ia juga sedang mabuk laut. 

Setelah itu Ted dan Chuck diantar menuju kamar Rachel. Kedua Marshal itu menyelidiki sekeliling kamar dan menemukan sebuah kertas bertulis “The law of 4. Who is 67?”. Ted menyimpan kertas tersebut. Kepala penjaga lapas mengajak mereka untuk berkeliling sekitar pulau. Kepala penjaga mengatakan bahwa tidak akan ada yang bisa kabur dari tempat ini tanpa menggunakan kapal, terlebih Rachel tidak mengatakan sepatu. Jikalau ia berenang, ia pasti sudah terlempar ke batu karena ombak yang sangat kencang. Ted bertanya tentang mercusuar kepada penjaga, kemudian ia meminta Dr. Cawley untuk mengumpulkan semua staff rumah sakit untuk berdiskusi mengenai hilangnya Rachel. 

Ted dan Chuck merasa para staff tidak bisa membantu. Mereka kemudian bertanya mengenai dokter utama Rachel; Dr. Shehaan yang ternyata sedang pergi berlibur. Ted menjadi kesal dan bermaksud untuk menghubungi Dr. Shehaan, tapi badai yang besar merusak jaringan seluruh pulau. Lalu mereka pergi ke ruangan Dr. Cawley untuk berbicara lebih banyak. 

Ketika memasuki sebuah ruangan, terdengar alunan musik dari sebuah piringan hitam yang mengingatkan Ted pada suasana bersalju. Dr. Cawley memperkenalkan Dr. Naehring kepada mereka. Mereka bercakap-cakap, dan kemudian Ted kembali teringat suasana ketika ia tergabung dalam militer; sebuah ruangan yang berantakan dan seorang laki-laki yang terbaring dengan kubangan darah di sekelilingnya. Ted meminta seluruh berkas staff rumah sakit tapi Dr. Naehring menolak memberikannya. 

Ted merasa bahwa tidak ada harapan bagi mereka untuk bisa menyelesaikan kasus ini. Ia memutuskan untuk pulang besok pagi. Mereka akhirnya tidur di tempat staff. Setelah terlelap beberapa saat, Ted bermimpi bertemu dengan Dolores Chanal –istrinya yang sudah meninggal- dan mengatakan kepadanya bahwa Rachel masih berada di sekitar rumah sakit, begitupula dengan Laeddis. Ted pun terbangun.

Keesokan paginya Ted dan Chuck menghampiri Dr. Cawley dan mengatakan bahwa penyelidikan mereka belum berakhir dan kembali melanjutkan investigasi kepada seluruh pasien yang tergabung dengan Rachel saat terapi grup. Para pasien menceritakan hal yang sama mengenai Rachel, dimana Rachel membunuh ketiga anaknya dan menganggap bahwa mereka semua adalah tetangga, tukang pos dan tukang pengantar susu. Saat menginvestigasi salah satu pasien wanita, wanita tersebut meminta segelas air kepada Chuck. Ketika Chuck pergi, wanita itu tiba-tiba mengambil bukunya dan menulis “RUN”. 




Setelah itu mereka kembali berkeliling pulau. Ted menceritakan tentang istrinya dan Laeddis. Ia mengatakan kepada Chuck bahwa Laeddis lah penyebab istrinya meninggal dan akan membalas dendam kepadanya. Ted mengatakan bahwa motif utamanya sekarang adalah mencari Laeddis karena kemungkinan ia berada di bangsal C. Ia juga mengatakan bahwa terdapat eksperimen bedah otak (lobotomy) yang dilakukan di Ashecliffe.

Beberapa saat kemudian, ada kabar mengejutkan bahwa Rachel telah ditemukan dan sekarang ia sudah berada di kamarnya. Tidak ada bekas luka di badannya, beitupula di kedua kakinya. Dr. Cawley mengajak Ted dan Chuck untuk ikut ke ruangannya dan mengatakan kronologi Rachel ditemukan. Saat itu badai sedang berlangsung dan cahaya petir terpantul jelas di ruangan tersebut. Ted merasakan kepalanya semakin pusing, Dr. Cawley memberinya obat untuk meringankan dehidrasinya. Ted dibawa ke ruang istirahat dan melihat kepala lapas lalu ia pun tertidur.

Ia memimpikan tentang suasana bersalju dan melihat seorang anak perempuan bertanya kepadanya. Kemudian berpindah ke lokasi lain yang menampilkan Laeddis dengan luka baret di pelipis kanannya. Tiba-tiba sosok Laeddis menghilang berganti dengan seorang wanita yang dipenuhi darah di sekujur tubuhnya. Wanita tersebut meminta bantuannya untuk memindahkan seorang anak perempuan, suasana pun berubah menjadi sebuah halaman dan terdapat sebuah danau. Wanita itu meminta Ted untuk menenggelamkan anak tersebut ke dalam danau. Kemudian Ted pun terbangun. 

Ia melihat sesosok berjubah masuk ke dalam ruangan yang ternyata istrinya, Dolores. Dolores mengatakan bahwa Laeddis masih disini dan sekali lagi Ted terbangun dan melihat sekelilingnya menjadi kacau. Chuck membantunya bersiap dan mengatakan kondisi rumah sakit memburuk. Ted dan Chuck berjalan keluar. Chuck mengajak Ted untuk mencoba masuk ke dalam bangsal C dan Ted pun setuju karena ia bermaksud untuk mencari Laaeddis.

Di dalam bangsal C, Ted bertemu dengan seorang pasien yang sedang berkeliaran dan mengira bahwa pasien tersebut adalah Laeddis. Ia pun mencekiknya tapi Chuck menghentikannya. Seorang sipir datang dan mengatakan nama asli pasien tersebut –yang ternyata bukan Laeddis-. Chuck membantu sipir tersebut sementara Ted melanjutkan mencari Laeddis. Sepanjang jalan ia mendengar seseorang memanggil nama Laeddis tapi ia tidak menemukan sosoknya. Kemudian di dalam sebuah sel ia bertemu dengan George Noyce, rekannya yang dulu. Noyce mengatakan bahwa ini semua adalah jebakan untuknya dan ini adalah tentang dirinya dan Laeddis. Noyce juga menjelaskan apa yang tejadi di dalam mercusuar itu. Ted melihat bayangan Dolores di dalam sel bersama Noyce yang tiba-tiba bayangan itu menghilang. 

Setelah itu Ted mengajak Chuck untuk memeriksa mercusuar.. Chuck menolak untuk ikut. Ted memeriksanya sendiri tapi kemudian terhenti karena tidak ada dataran yang menghubungkan tepi pulau ke mercusuar itu. Saat Ted kembali, ia melihat Chuck jatuh ke dasar tebing dan turun untuk menolongnya, yang ternyata itu hanyalah ilusi dari ombak. Ted mencoba untuk menaiki tebing lalu melihat sebuah gua dimana Rachel Solando yang asli sedang bersembunyi. 

Rachel menjelaskan tentang eksperimen lobotomy yang dilakukan di mercusuar. Ia menjelaskan bahwa selain pasien, orang-orang yang datang kesini pun akan dijadikan objek eksperimen. Rachel memerintahkan Ted untuk pergi dari sini secepat mungkin. Esok paginya Ted berusaha mencari Chuck dan berpikir bahwa kemungkinan Chuck menjadi objek eksperimen. Ketika ia diberitahukan bahwa ia bisa pulang ke daratan menggunakan mobil yang disediakan, ia pun membakar mobil tersebut dan membuat kekacauan sehingga ia dapat pergi ke mercusuar. 



Di dalam mercusuar, Ted bertemu dengan Dr. Cawley. Ted mengira bahwa Dr. Cawley telah me-lobotomy Chuck. Dr. Cawley kemudian memanggil Dr.Shehaan. Ted pun kaget setelah mengetahui bahwa Chuck adalah Dr. Shehaan dan berpikir bahwa mereka berdua menjebaknya. Dr. Cawley dan Dr. Shehaan pun mencoba menjelaskan situasinya dan membuat Ted marah hingga ia mengambil pistol dan menembak mereka berdua. Ted melihat mereka berdua tidak mati. Dr. Shehaan mengatakan bahwa pistol itu tidak terisi peluru dan dengan frustasi Ted melempar pistol itu.
Dr. Cawley dan Dr. Shehaan berhasil menenangkannya dan menjelaskan kepada Ted tentang masa lalunya yang ternyata adalah Andrew Laeddis. Sesaat ted melihat bayangan istri dan anak perempuannya dan tiba-tiba ia tidak sadarkan diri. Dalam mimpinya ia melihat kembali peristiwa masa lalunya.

Ted terbangun dan kembali ke realitasnya sebagai Andrew. Dr. Cawley bertanya mengapa ia bisa berada di Ashecliffe dan Andrew menjawabnya dengan sadar. Dr. Cawley pun memberitahukan kepadanya bahwa keadaan mentalnya kian memburuk dan jika keadaannya tidak segera membaik, maka ia harus segera di lobotomy.

Akhir cerita Shutter Island

Esok paginya, ketika Andrew sedang duduk, Dr. Shehaan menghampirinya dan bertanya tentang kabarnya. Andrew menjawab pertanyaan Dr.Shehaan dan kembali memanggilnya dengan sebutan Chuck dan memberitahunya untuk segera pergi dari sini. Dr. Shehaan termenung dan menggelengkan kepala ke arah Dr. Cawley yang tak jauh berada di dekat mereka.

Beberapa perawat, kepala sipir dan Dr. Cawley berjalan ke arah mereka untuk menjemput Andrew. Sebelum mereka membawanya, Andrew berkata kepada Dr. Shehaan, “Mana yang lebih buruk, hidup sebagai seorang monster atau mati sebagai orang yang baik?”. 



Dr. Shehaan menatapnya dan memanggilnya “Teddy?” sementara Andrew tidak menghiraukannya dan berjalan ke arah perawat.


You Might Also Like

0 comments