Review K-Drama My Strange Hero (2018) : Nilai Tidak Menjamin Kesuksesan
Februari 06, 2019
Judul : My Strange Hero (복수가 돌아왔다 / Boksuga Dorawatda)
Genre : Drama, Romance, Comedy
Episode : 32 epsiode
Pemain :
Yoo Seung Ho sebagai Kang Bok Su
Jo Bo Ah sebagai Son Soo Jeong
Kwak Dong Yeon sebagai Oh Se Ho
Bercerita tentang seorang murid SMA bernama Kang Bok Su yang dituduh menjadi pelaku tindak kekerasan oleh temannya Oh Se Ho dan cinta pertamanya Son Soo Jeong. Ia akhirnya dikeluarkan dari sekolah.
Sembilan tahun kemudian, Kang Bok Su kembali menjadi murid di sekolahnya dan berencana untuk membalas dendam kepada Oh Se Ho dan Son Soo Jeong. Tapi keputusan itu membuatnya menghadapi serangkaian kasus tak terduga.
Review
Setelah sekian lama saya 'cuti' dari menonton drama, akhirnya drama ini lah yang mampu membuat mood menonton drama saya bangkit lagi. Dari poster yang unik dan pemain yang berpengalaman membuat saya penasaran, terlebih lagi karena Kwak Dong Yeon yang sebelumnya selalu mendapat peran protagonis.
Dalam drama ini, kita bisa melihat betapa jahat dan kerasnya sistem pendidikan di Korea. Kenapa jahat? Karena dalam drama ini diceritakan bahwa nilai menjadi tolak ukur kesuksesan seorang anak di masa depan. Hal itu pula yang membuat banyak orang tua yang terlalu keras dan memaksakan anak-anaknya untuk mendapat nilai terbaik.
"Kalau bukan peringkat satu, kamu bukan apa-apa"
Kalimat seperti itu seringkali dicuapkan dari mulut berbagai tokoh, baik siswa, orang tua siswa, bahkan pemilik sekolah itu sendiri. Pihak sekolah yang memiliki tujuan menjadi sekolah swasta terbaik dengan lulusan yang terbaik pun menekan para siswa untuk terus belajar. Diskriminasi siswa berdasarkan nilai dan peringkat juga kelas terbaik dan terendah membuat mereka menjadi tertekan, baik dari pihak siswa terbaik maupun siswa dengan nilai terendah. Fasilitas yang berbeda juga membuat saya stress menontonnya.
Meskipun fokus cerita ini adalah balas dendam dan sekolah, tapi porsi cerita dari masing-masing tokoh seimbang.
Dari segi akting, Kwak Dong Yeon berhasil membuat saya kagum berkali-kali dengan aktingnya yang luar biasa. Ia mampu memperlihatkan berbagai sisi dari Oh Se Ho dengan sempurna, mulai dari seorang murid naif dan baik hati hingga sosok antagonis licik. Kebencian dan luka yang dirasakan sangat jelas tersirat hanya melalui tatapan matanya.
Karena kepiawaiannya, image gentle dari tokoh di drama sebelumnya (My ID is Gangnam Beauty) terhapus begitu saja. Dan karena hal tersebut, Kwak Dong Yeon berhasil menjadi salah satu aktor favorit saya.
Di sisi lain, kualitas akting Jo Bo Ah dan Yoo Seung Ho tak perlu diragukan lagi. Menurut saya, tokoh Bok Su disini sangat berpikiran positif, berkemauan keras, dan tentunya rebel. Walaupun luka masa lalu sempat membuatnya kehilangan arah, tapi dengan cepat ia bisa menyesuaikan diri dan menentukan tujuannya kembali. Dan tentu saja Yoo Seung Ho sudah pasti mampu melelehkan hati para penonton wanita dengan pembawaannya itu.
Selain itu, mungkin karena masa lalu yang dikeluarkan dari sekolah membuat tokoh Bok Su menjadi agak cengeng, dan itu berhasil dibawakan dengan apik oleh Seung Ho.
Sementara itu, sosok ketua kelas yang tegar dan profesional mampu diperankan dengan sangat baik oleh Jo Bo Ah. Bo Ah dan Seung Ho dapat memperlihatkan chemistry first love yang kembali dipertemukan. Selain itu, Jo Bo Ah juga bisa menampilkan kesan malu-malu tapi mau.
Jujur saya belum pernah menonton drama lain Jo Bo Ah, tapi saya sangat suka aktingnya yang terlihat sangat natural. Saya juga sangat suka dengan profesionalitas tokoh, karena dia mencoba sekuat tenaga menjadi guru yang baik bagi murid-muridnya meskipun ia tersandung kasus yang juga mencoreng harga dirinya sebagai guru.
Karena Soo Jeong, saya sadar bahwa tugas guru tidak hanya sekedar mengajar, melainkan benar-benar membimbing, menguatkan, dan membantu para murid untuk tidak patah semangat dalam menggapai impiannya. Kalimat yang paling saya sukai adalah "Walaupun kalian diinjak, kalian akan tetap mekar, karena kalian bunga liar".
Overall, para tokoh yang terlibat dengan kasus penyerangan Bok Su sebenarnya belum benar-benar pulih dari masa itu. Ada masalah yang belum selesai diantara mereka yang menjadikan mereka dipaksa kuat dan menekan emosi mereka, hingga pada akhirnya mereka tidak dapat membendung perasaan itu lagi. Terlihat dari karakter ketiga tokoh diatas yang masih memegang erat simpul masa lalu.
Rating pribadi 4,3/5
Review
Setelah sekian lama saya 'cuti' dari menonton drama, akhirnya drama ini lah yang mampu membuat mood menonton drama saya bangkit lagi. Dari poster yang unik dan pemain yang berpengalaman membuat saya penasaran, terlebih lagi karena Kwak Dong Yeon yang sebelumnya selalu mendapat peran protagonis.
Dalam drama ini, kita bisa melihat betapa jahat dan kerasnya sistem pendidikan di Korea. Kenapa jahat? Karena dalam drama ini diceritakan bahwa nilai menjadi tolak ukur kesuksesan seorang anak di masa depan. Hal itu pula yang membuat banyak orang tua yang terlalu keras dan memaksakan anak-anaknya untuk mendapat nilai terbaik.
"Kalau bukan peringkat satu, kamu bukan apa-apa"
Kalimat seperti itu seringkali dicuapkan dari mulut berbagai tokoh, baik siswa, orang tua siswa, bahkan pemilik sekolah itu sendiri. Pihak sekolah yang memiliki tujuan menjadi sekolah swasta terbaik dengan lulusan yang terbaik pun menekan para siswa untuk terus belajar. Diskriminasi siswa berdasarkan nilai dan peringkat juga kelas terbaik dan terendah membuat mereka menjadi tertekan, baik dari pihak siswa terbaik maupun siswa dengan nilai terendah. Fasilitas yang berbeda juga membuat saya stress menontonnya.
Meskipun fokus cerita ini adalah balas dendam dan sekolah, tapi porsi cerita dari masing-masing tokoh seimbang.
Karena kepiawaiannya, image gentle dari tokoh di drama sebelumnya (My ID is Gangnam Beauty) terhapus begitu saja. Dan karena hal tersebut, Kwak Dong Yeon berhasil menjadi salah satu aktor favorit saya.
Di sisi lain, kualitas akting Jo Bo Ah dan Yoo Seung Ho tak perlu diragukan lagi. Menurut saya, tokoh Bok Su disini sangat berpikiran positif, berkemauan keras, dan tentunya rebel. Walaupun luka masa lalu sempat membuatnya kehilangan arah, tapi dengan cepat ia bisa menyesuaikan diri dan menentukan tujuannya kembali. Dan tentu saja Yoo Seung Ho sudah pasti mampu melelehkan hati para penonton wanita dengan pembawaannya itu.
Selain itu, mungkin karena masa lalu yang dikeluarkan dari sekolah membuat tokoh Bok Su menjadi agak cengeng, dan itu berhasil dibawakan dengan apik oleh Seung Ho.
Sementara itu, sosok ketua kelas yang tegar dan profesional mampu diperankan dengan sangat baik oleh Jo Bo Ah. Bo Ah dan Seung Ho dapat memperlihatkan chemistry first love yang kembali dipertemukan. Selain itu, Jo Bo Ah juga bisa menampilkan kesan malu-malu tapi mau.
Jujur saya belum pernah menonton drama lain Jo Bo Ah, tapi saya sangat suka aktingnya yang terlihat sangat natural. Saya juga sangat suka dengan profesionalitas tokoh, karena dia mencoba sekuat tenaga menjadi guru yang baik bagi murid-muridnya meskipun ia tersandung kasus yang juga mencoreng harga dirinya sebagai guru.
Karena Soo Jeong, saya sadar bahwa tugas guru tidak hanya sekedar mengajar, melainkan benar-benar membimbing, menguatkan, dan membantu para murid untuk tidak patah semangat dalam menggapai impiannya. Kalimat yang paling saya sukai adalah "Walaupun kalian diinjak, kalian akan tetap mekar, karena kalian bunga liar".
Overall, para tokoh yang terlibat dengan kasus penyerangan Bok Su sebenarnya belum benar-benar pulih dari masa itu. Ada masalah yang belum selesai diantara mereka yang menjadikan mereka dipaksa kuat dan menekan emosi mereka, hingga pada akhirnya mereka tidak dapat membendung perasaan itu lagi. Terlihat dari karakter ketiga tokoh diatas yang masih memegang erat simpul masa lalu.
Rating pribadi 4,3/5
0 comments