Sharp Objects: Dibalik Kata-Kata

Agustus 30, 2019


Judul: Sharp Objects (Segala yang tajam)
Penulis: Gillian Flynn
Penerbit: Gramedia Pustaka
Tebal Halaman: 336 halaman

Ini adalah buku Gillian Flynn pertama yang saya baca, dan merupakan buku debutnya. Saya "kenal" karya Gillian Flynn melalui film Gone Girl yang diadaptasi dari novelnya dengan judul yang sama. Walau terbilang terlambat bagi saya untuk mereview buku ini, izinkan saya memberi penilaian dari sudut pandang saya.

Buku ini mengisahkan tentang reporter muda Chicago Post, Camille Preaker. Ditengah sengitnya perebutan predikat koran pilihan, Camille mendapat tugas untuk meliput pembunuhan dua orang anak perempuan di Wind Gap, kota kelahirannya yang telah lama ditinggalkan. Kembalinya ke Wind Gap mau tak mau membuatnya berurusan dengan ibu dan adik tirinya yang sudah lama tak berbicara dengannya, dan masa lalunya yang kelam.


Kunjungannya ke Wind Gap membuat Camille seperti orang asing. Alan, ayah tirinya, adalah orang yang tidak banyak bicara, berkebalikan dengan Adora, ibunya dapat menjadi hangat dan sewaktu-waktu berubah dingin. 

Camille muda tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Ibunya lebih menyayangi adik manisnya, Marian, yang meninggal saat Camille berusia 13 tahun. Dibayangi kematian adiknya dan dinginnya sang ibu membuat Camille muda menarik diri dan lebih senang menggoretkan kata-kata di sekujur tubuhnya menggunakan benda tajam.

Amma, adik tirinya yang berusia 13 tahun, telah menjadi primadona. Bisa dikatakan ia memiliki banyak kepribadian: binal, manis, meledak-ledak. Amma memiliki banyak teman, dan dia menjadi ketua kelompok pertemanan itu. 

Saya membayangkan Wind Gap seperti kota kecil di film koboi, memiliki suasana 'gersang', gelap, namun memiliki hutan sebagai pelindungnya. Pembunuhan sadis yang terjadi pada dua anak perempuan hilang pun membuat saya ngilu dan menerka-nerka. Mengapa perbuatan keji tersebut dapat dilakukan dengan sangat rapih? Siapa yang mampu melakukannya? Apakah ini ada hubungannya dengan masa lalu Camille?

Secara keseluruhan, Flynn sukses menyeret saya masuk ke dalam cerita. Pengembangan karakter para tokoh cukup seimbang, ditambah dengan plot twist yang membuat tebakan saya sedikit meleset. Sayangnya, ada beberapa bagian yang terkesan bertele-tele dan beebrapa bagian yang terburu-buru.

Untuk gaya bahasa, saya sendiri menyukai tipikal gaya bahasa yang ringan, mudah di cerna, namun memiliki keindahan tersendiri. Dengan alasan ini, saya memutuskan untuk menjadi salah satu penggemar Gillian Flynn.

Rating pribadi 4/5
----------
Sedikit info:
Setelah berhasil mengantarkan Gone Girl ke ranah perfilman, Flynn juga berhasil mengantarkan Sharp Objects ke ranah pertelivisian. Sharp Objects diangkat menjadi miniseri dan telah tayang perdana pada tahun 2018 di HBO. 


Seri ini menggaet Amy Adams (Arrival) sebagai Camille, dan Patricia Clarkson (The Maze Runner) sebagai Adora. Setelah dirilis, kritikus memuji memuji latar, suasana cerita yang gelap, penyutradaraan, dan pemeranan tokoh, khususnya penampilan Amy Clarkson, dan Scanlen.


You Might Also Like

0 comments