Struktur Manajemen

Oktober 14, 2016


A.    Pengorganisasian Struktur Manajemen
1.      Pengertian Struktur Organisasi
Banyak ahli yang mendefinisikan apa itu struktur organisassi. Beberapa diantaranya adalah :
-          Schermerhorn (1996) : Adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
-          Robbins, dkk : Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
-          Handoko : Struktur organisasi ialah sebuah pola yang secara formal mengelompokkan orang berdasarkan tugas tanggungjawab pekerjaannya.
-          Hasibuan : Struktur organisasi merupakan gambaran tipe organisasi, jenis wewenang dan kedudukan para pejabat yang berwenang melakukan pembagian tugas kerja dan koordinasi.
-          Wright : Struktur organisasi merupakan suatu cara di mana tanggungjawab dan tugas didelegasikan kepada individu. Individu tersebut dikelompokkan beradasarkan tugas yang dibebankan. Agar tercipta kinerja organisasi dengan proses kerja yang cepat dan efektif, struktur organisasi sebaiknya dapat menyesuaikan dengan hal-hal apa saja yang dibutuhkan lingkungan dan publik.
-          Steers : Struktur organisasi merupakan cara organisasi mengelola sumber daya manusia sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Struktur organisasi merupakan cara yang sesuai dalam memposisikan manusia pada hubungan yang relatif tetap
-          The Liang Gie : Struktur organisasi adalah rangkaian hubungan-hubungan diantara orang-orang maupun bidang-bidang pekerjaan dengan peranan masing-masing guna mencapai tujuan bersama
-          Renard Kasali : Struktur organisasi merupakan interaksi berupa hubungan-hubungan yang lebih kompleks antar individu dalam sebuah organisasi. Sesuai dengan teori manajemen, dalam struktur organisasi terdapat pembagian tugas yang disesuai dengan fungsi-fungsi yang dibutuhkan organisasi.
-          Numberi : Struktur organisasi merupakan unsur yang paling penting. Hal tersebut disebabkan karena struktur organisasi menjelaskan bagaimana fungsi, tugas dan kedudukan diterapkan dalam organisasi.
-          Aryo Handoko : Struktur organisasi merupakan rangkaian hubungan koordinasi kesamping dengan badan-badan lainnya. Dalam struktur organisasi mahasiswa, terdapat Dewan yang berfungsi untuk mengawasi kinerja para anggotanya serta mewadahi beragam kebutuhan para anggota yang tidak masuk ke dalam struktur organisasi pengurus tersebut

Gampangnya, struktur organisasi atau desain organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisame-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola, dan memiliki faktor-faktor utama yang menentukan perancangan dari struktur organisasi.
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.

2.      Jelaskan fungsi dari manajemen
Fungsi manajemen adalah sebagai sebuah proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien (Ricki W).
Menurut Henry Fayol ada 5 fungsi manajemen, yaitu:
1)      Planning – Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan operasional.
2)      Organizing – Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
3)      Commanding – Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4)      Coordinating – Untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
5)      Controlling Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.

3.      Manfaat Struktur Fungsional & Divisional

Struktur Fungsional
Struktur Divisional
Efisiensi melalui spesialisasi
Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Kesempatan karir lebih terbuka


4.      Kerugian Struktur Fungsional dan Divisional

Struktur Fungsional
Struktur Divisional
Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit


5.      Contoh kasus konflik dalam Organisasi + Penyelesaiannya
Salah satu contohnya adalah adanya perbedaan perndapat antara pemimpin dalam kasus Hambalang.
Seperti yang dikutip dari beritakaget.com, wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnain mengakui jika dalam mengusut kasus Hambalang, terjadi perbedaan pendapat di antara pimpinan. Namun, dia menegaskan perbedaan itu tidak sampai menimbulkan perpecahan.
“Dinamika pemikiran itu kan jelas ada. Kami ambil positif dan dinamisnya. Kalau memang orang berbeda cara pandang, tapi itu bukan perbedaan,”
kata Zulkarnain, Minggu (20/1/2013).
Menurut Zulkarnaen, penyidik mencium telah terjadi tindak korupsi secara bersama-sama dalam proyek Hambalang. Disinggung apakah penyidik sudah mengantongi dua alat bukti yang cukup dalam pengembangan kasus proyek senilai Rp 2,5 triliun itu, Zul begitu dapat disapa enggan membeberkannya.
“Jangan tanya gitu. Kita ikuti taat kepada proses (hukum),”
imbuhnya.(beritakaget.com)
Lalu bagaimana penyelesaiannya ?
Dari kutipan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa masalahnya hanyalah perbedaan pendapat dalam organisasi tersebut. Untuk cara penyelesaiannya, menurut saya yang harusnya digunakan bekerjasama dan pendekatannya bisa kita gunakan negosiasi atau kolaborasi, karena inilah jalan yang benar untuk menyelesaikan masalah ini agar semuanya tuntas dengan senang hati dan tidak ada keraguan diantara mereka.

B.     Actuating dalam Manajemen
1.      Pengertian Actuating dalam Manajemen
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

2.      Pentingnya Actuating dalam Manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

3.      Prinsip-prinsip Actuating dalam Manajemen
Ada 3 prinsip actuating dalam manajemen. Diantaranya adalah :
        Prinsip mengarah pada tujuan
Makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan anggota terhadap usaha mencapai tujuan.
        Prinsip keharmonisasian dengan tujuan
Harapan agar tidak terjadi penyimpangan. Kebutuhan dapat dijadikan sebagai pelengkap. Harmonis dengan kepentingan tujuan yang akan dicapai.
        Prinsip kesatuan komando
Menyatukan arah tujuan dan tanggung jawab pada bawahan.


Sumber :
-          Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 


You Might Also Like

0 comments